Daun pandan tidak hanya digunakan untuk penyedap makanan saja tapi juga bisa dikreasikan menjadi kerajinan tangan seperti tas cantik. Nah, daun-daun pandan ini bisa menjadi produk bernilai tinggi. Ada tas wanita ukuran besar maupun kecil, ada juga dompet dan lainnya. Semuanya dianyam sedemikian rupa hingga bercorak warna-warni, menarik bagi mata yang memandang.
Bahan utamanya adalah daun pandan yang diambil dari pegunungan, bukan yang dari daerah pesisir. Pemilihan ini tentu saja berdasarkan kualitas dan kekuatannya. Di beberapa daerah seperti di Kebumen, Jawa Tengah, daun pandan begitu melimpah. Setelah jadi, tas daun pandan bisa dihargai Rp 20 ribu (dompet) dan bisa Rp 200 ribu (tas cewek) per produknya.
Ucok, salah seorang yang jadi perajin tas daun pandan ini menceritakan bahwa dalam sebulan ia mampu memproduksi hingga 900 produk. Jika dikira-kira, berarti ia mampu meraih omzet hingga Rp 30 juta per bulan. Bukan angka yang sedikit. Meski baru berjalan selama 2 tahun, produknya sudah merambah kota Jakarta dan Surabaya. Pemesanan pun terus bertambah dan mulai merambah ke kota-kota lainnya.
Lalu bagaimana caranya membuat tas daun pandan? Jelas ada tahapannya, pertama adalah dengan membersihkan daun pandan dan kemudian membuang duri-durinya. Daun tersebut kemudian dipotong sesuai ukuran anyaman, antara 1 – 3 cm. Dilanjut direbus selama 30 menit untuk menghilangkan getah daunnya. Daun pandan lalu dikeringkan di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari.
Setelah dijemur angin-angin selama enam jam, daun-daun tersebut direndam kembali di dalam air biasa selama kurang lebih empat jam. Kemudian dijemur kembali di bawah terik matahari sampai berwarna keputihan. Akhirnya daun pandan siap diwarnai, pengeringan, dan daun pandan sudah siap untuk dianyam. Mau?[]
Instagram Kami