Kearifan Lokal Berbalut Sejarah

Industri kuliner dan oleh-oleh memang tak ada matinya. Beragam ide kreatif terus digali dan diangkat pelaku usaha untuk menjadikan produknya unik dan bisa diterima pasar dengan baik. Belakangan, sejarah dan kearifan lokal memang marak diangkat pelaku usaha, termasuk di sektor kuliner dan oleh-oleh.

Sejarah dan kearifan lokal dijadikan senjata utama bagi mereka untuk menarik perhatian pasar. Siliwangi Bolu Kukus salah satunya. Produk oleh-oleh tersebut bukan hanya mengusung nama yang khas Bumi Pasundan, yaitu Siliwangi, tapi juga menggunakan bahan baku asli tanah Sunda.

Beberapa bahan baku yang digunakan adalah Susu Lembang, Stroberi Ciwidey, Kopi Bogor, Ubi Cilembu, Ketan Kelapa, Alpukat Mentega, Brownies Coklat, dan Talas Bogor. Direktur CV. Boga Karya Siliwangi, Muhammad Faizal Chaniago, mengatakan, produknya ingin dikenal sebagai oleh-oleh khas tanah Pasundan.

“Kami tak sekadar ingin menjalankan usaha kuliner untuk buah tangan, tapi juga ingin melestasikan warisan budaya dan kuliner khas tanah Pasundan,” tutur Faizal, di Bandung, Kamis, 24 Oktober 2019.

Menurut dia, Siliwangi lebih ditonjolkan karena nama tersebut sangat erat dengan Bumi Pasundan dan memiliki filosofis kuat. Siliwangi sendiri berasal dari kata Silih dan Wawangi. “Silih Wawangi menjadi kesatuan dari semboyan Prabu Siliwangi, Silih Asih Silih Asah Silih Asuh Silih Wawangi,” tuturnya.

Maknanya, setiap manusia itu harus saling mengasihi seperti seorang ibu yang memberikan asi pada bayi yang baru lahir. Saling mengasah agar lebih berdaya guna dalam kehidupan dan tentu saja saling mengasuh. Manusia juga harus saling memberikan hal positif.

Dengan berbekal filosofis dan kekuatan bahan baku hasil bumi Pasundan tersebut, ia mengaku optimistis bisa merebut perhatian pasar. Apalagi, menurut dia, pihaknya diperkuat tim inti yang sudah lima tahun bergelut di sektor kuliner.[]

Instagram Kami

Cannot call API for app 380204239234502 on behalf of user 10221776974839195