Silih Asah Asih Asuh – Siliwangi Bolu Kukus https://siliwangibolukukus.com Oleh-Oleh Bumi Pasundan Tue, 17 Nov 2020 05:38:28 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.5.7 Bogor, Tujuan Wisata Kuliner https://siliwangibolukukus.com/2019/10/29/bogor-tujuan-wisata-kuliner/ Tue, 29 Oct 2019 02:43:00 +0000 https://siliwangibolukukus.com/?p=1840 Pernah berkunjung ke kota Bogor? Bogor adalah salah satu kota di Jawa Barat yang dekat dengan Jakarta sehingga dikenal penyangga ibukota. Bogor terkenal dengan kebun rayanya, taman safarinya, puncaknya, dan tempat wisata alam lainnya. Selain tempat wisata alam, tentu Bogor juga dikenal dengan wisata kulinernya.

Ya, wisata dan kuliner sekarang ini semakin tidak terpisahkan. Makanan khas suatu daerah tidak hanya untuk mengenyangkan perut saja, tetapi telah menjadi gaya hidup kalau sedang berkunjung ke suatu daerah. Di Bogor inilah, salah satu produk oleh-oleh diluncurkan, yaitu Siliwangi Bolu Kukus (SBK).

Nama ‘Siliwangi’ ini diambil dari sejarah Bumi Pasundan yang sangat erat kaitannya dengan Kerajaan Siliwangi. Konon, namanya berasal dari kata ‘Silih’ dan ‘Wawangi’. Sri Baduga Maharaja yang memerintah Kerajaan Sunda Galuh dianggap sebagai pengganti kakeknya, Niskala Wastu Kancana yang bergelar Prabu Wangi.

Menurut Tegar Pranata, General Manager CV. Boga Karya Siliwangi, “Siliwangi Bolu Kukus adalah suatu bentuk karya yang mengangkat nilai sejarah dan nilai kearifan lokal. Itulah mengapa nama ‘Siliwangi’ lebih ditonjolkan pada kemasannya karena inilah nama yang begitu melekat dengan Bumi Pasundan.”

Perlu diketahui bahwa Siliwangi Bolu Kukus diproduksi melalui proses higienis, menggunakan mesin/peralatan tepat guna dan bahan baku pilihan berkualitas, dan didukung oleh tenaga kerja lokal yang andal dan kompeten. SBK sudah bersertifikat PIRT dan halal. 8 (delapan) varian rasanya memberikan sensasi tak terlupakan.

Alfin, seorang ibu rumah tangga yang juga seorang blogger, suka dengan semua varian rasanya yang berbeda jika dibandingkan dengan produk sejenis. Jauh lebih enak pastinya. Namun ia lebih menyukai rasa Ubi Cilembu dan Alpukat Mentega. Meski berbentuk bolu, tetapi rasa ubi dan alpukatnya begitu melekat.

Sedangkan anaknya, lebih menyukai rasa Stroberi Ciwidey yang di dalam produknya terdapat biji-biji selasih yang begitu mirip dengan biji buah stroberi. Ia juga suka dengan rasa Susu Lembang. Suaminya sendiri lebih suka rasa Kopi Bogor karena aroma kopinya begitu kuat.[] ]]> Kearifan Lokal Berbalut Sejarah https://siliwangibolukukus.com/2019/10/27/kearifan-lokal-berbalut-sejarah/ Sun, 27 Oct 2019 02:22:00 +0000 https://siliwangibolukukus.com/?p=1833 Industri kuliner dan oleh-oleh memang tak ada matinya. Beragam ide kreatif terus digali dan diangkat pelaku usaha untuk menjadikan produknya unik dan bisa diterima pasar dengan baik. Belakangan, sejarah dan kearifan lokal memang marak diangkat pelaku usaha, termasuk di sektor kuliner dan oleh-oleh.

Sejarah dan kearifan lokal dijadikan senjata utama bagi mereka untuk menarik perhatian pasar. Siliwangi Bolu Kukus salah satunya. Produk oleh-oleh tersebut bukan hanya mengusung nama yang khas Bumi Pasundan, yaitu Siliwangi, tapi juga menggunakan bahan baku asli tanah Sunda.

Beberapa bahan baku yang digunakan adalah Susu Lembang, Stroberi Ciwidey, Kopi Bogor, Ubi Cilembu, Ketan Kelapa, Alpukat Mentega, Brownies Coklat, dan Talas Bogor. Direktur CV. Boga Karya Siliwangi, Muhammad Faizal Chaniago, mengatakan, produknya ingin dikenal sebagai oleh-oleh khas tanah Pasundan.

“Kami tak sekadar ingin menjalankan usaha kuliner untuk buah tangan, tapi juga ingin melestasikan warisan budaya dan kuliner khas tanah Pasundan,” tutur Faizal, di Bandung, Kamis, 24 Oktober 2019.

Menurut dia, Siliwangi lebih ditonjolkan karena nama tersebut sangat erat dengan Bumi Pasundan dan memiliki filosofis kuat. Siliwangi sendiri berasal dari kata Silih dan Wawangi. “Silih Wawangi menjadi kesatuan dari semboyan Prabu Siliwangi, Silih Asih Silih Asah Silih Asuh Silih Wawangi,” tuturnya.

Maknanya, setiap manusia itu harus saling mengasihi seperti seorang ibu yang memberikan asi pada bayi yang baru lahir. Saling mengasah agar lebih berdaya guna dalam kehidupan dan tentu saja saling mengasuh. Manusia juga harus saling memberikan hal positif.

Dengan berbekal filosofis dan kekuatan bahan baku hasil bumi Pasundan tersebut, ia mengaku optimistis bisa merebut perhatian pasar. Apalagi, menurut dia, pihaknya diperkuat tim inti yang sudah lima tahun bergelut di sektor kuliner.[] ]]>