Budaya – Siliwangi Bolu Kukus https://siliwangibolukukus.com Oleh-Oleh Bumi Pasundan Tue, 17 Nov 2020 05:24:49 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.5.6 Awug, Makanan Tradisional dengan Daun Pandan https://siliwangibolukukus.com/2020/11/17/awug-makanan-tradisional-dengan-daun-pandan/ Tue, 17 Nov 2020 04:22:56 +0000 https://siliwangibolukukus.com/?p=22392 Makanan tradisional selalu berkesan di hati karena setiap manusia Indonesia memiliki kedekatan dengan daerah masing-masing. Dari budayanya hingga ke kulinernya. Makanan tradisional juga berbeda dengan makanan modern karena bahan-bahannya yang begitu alami dan rasanya begitu khas untuk dinikmati.

Jawa Barat dan sekitarnya alias Bumi Pasundan pun begitu kaya dengan makanan tradisional, apalagi jika berkenaan dengan daun pandan. Salah satunya adalah kue awug. Kue ini berwarna putih bercampur dengan warna coklat yang berasal dari campuran tepung beras, kelapa, aroma daun pandan, dan gula merah.

Semua bahan itu dikukus di dalam aseupan (kukusan dari bahan bambu berbentuk lancip untuk membuat tumpeng) dengan beralaskan daun pisang. Kue ini biasanya dibuat oleh masyarakat lokal saat panen usai. Awug tergolong ke dalam camilan yang dimakan sebagai teman santai bersama secangkir teh hangat.

Dari tampilannya, awug mirip dengan kue putu. Bedanya, jika kue putu dikukus dalam potongan bambu kecil, awug dikukus dalam aseupan. Awug paling pas dinikmati saat masih hangat, sedangkan kalau sudah dingin teksturnya akan sedikit mengeras. Adonan awug lazimnya dibuat berlapis, yaitu putih dan merah.

Warna putih berasal dari tepung beras sedangkan warna merah kecokelatan berasal dari gula merah (aren). Kunci kelezatan awug terletak pada resep dan bahan dasar yang berkualitas. Awug yang sudah matang atau saat masih panas pun sebaiknya disajikan pada piring dengan dialasi daun pisang terlebih dahulu. Daun ini akan memunculkan harum yang menggugah selera, tak hanya dari daun pandan.

Awug juga terbilang cemilan yang bertahan cukup lama sehingga bisa dijadikan opsi sebagai buah tangan. Hanya saja ada baiknya kelapa parut bisa dicampur saat awug akan segera disantap. Makanya kalau membeli awug mengapa kelapa parut cenderung dipisahkan agar awetnya lebih lama dan enak disantap.[] ]]> Makanan Tradisional Khas Sunda Berdaun Pisang https://siliwangibolukukus.com/2020/10/26/makanan-tradisional-khas-sunda-berdaun-pisang/ Mon, 26 Oct 2020 02:53:23 +0000 https://siliwangibolukukus.com/?p=19284 Makanan tradisional Indonesia begitu kaya, baik dari rasa maupun ragamnya. Meski zaman sudah modern, tetap saja masih banyak masyarakat yang memburunya. Ya, bagaimana pun, lidah masyarakat Indonesia sudah begitu manja dengan makanan tradisional yang diperkenalkan oleh orang-orang tua kita.

Tidak ketinggalan dengan makanan tradisional khas Sunda. Rasa dan ragamnya juga begitu banyak tetapi memiliki ciri khas yang unik. Dari sekian banyak itu, ada beberapa makanan tradisional khas Sunda berdaun pisang. Ya, selain buahnya, daun pisang juga bisa dijadikan olahan makanan sebagai pembungkus.

Tujuannya tentu saja agar makanan yang disajikan bisa memberikan rasa dan bau yang begitu sedap. Bahkan, beberapa restoran modern masih tepat menyajikan menu-menunya dengan beralaskan daun pisang. Di beberapa daerah, bahkan daun pisang bisa dijadikan pengganti minyak sayur untuk menggoreng.

Nasi Timbel
Makanan ini sudah cukup populer di Indonesia dan ditemukan di hampir seluruh pelosok Nusantara. Rasanya sangat khas dan unik. Ciri khasnya adalah nasi dibungkus dengan daun pisang. Di dalamnya terdapat aneka lauk, seperti pepes ikan, daging empal atau babat goreng, ayam goreng, dan tentu saja ikan asin.

Pepes
Pepes atau pais merupakan makanan tradisional khas Sunda. Pepes sendiri merujuk pada teknik memasak yang dibungkus daun pisang dengan dikukus atau dibakar, atau bisa gabungan keduanya. Pepes bisa terbuat dari banyak bahan, seperti pepes ikan, pepes tahu, pepes ikan asin, pepes tempe, pepes ayam, dan masih banyak lagi.

Ciu
Ciu itu singkatan dari aci jeung cau, alias aci (kanji/tepung tapioka) dengan pisang. Tepatnya berasal dari potongan pisang kepok dipadukan dengan adonan beraroma daun pandan dan tepung tapioka. Ciu ini dikukus dengan balutan daun pisang. Memang mirip dengan nagasari, tetapi komposisi ciu memakai pisang dengan porsi lebih banyak.

Katimus
Katimus atau timus adalah camilan khas Sunda yang terbuat dari campuran singkong parut, kelapa parut, dan gula merah (gula aren atau gula kelapa) yang dibentuk lonjong, lalu dibungkus daun pisang dan dikukus. Di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, makanan ini dikenal dengan nama lemet.

Istilah ‘timus‘ di Jawa Tengah dan Timur justru merujuk pada penganan yang terbuat dari ubi jalar dan digoreng. Namun penganan ini kalau bagi masyarakat Sunda dan Betawi disebut dengan nama bola ubi. Baik ciu atau katimus paling enak dimakan bersama bajigur atau bandrek. Cari saja pedagang bajigu/bandrek yang didorong.[] ]]>